Kecanduan pornografi online

Saat otak menafsirkan gambar porno, akan melepaskan adrenalin ke dalam aliran darah, mempercepat denyut jantung dan mengerutkan pembuluh darah. Tangan menjadi basah dan mata melebar.

"Pornografi online dengan kecanduan seks sama seperti kokain dengan kecanduan narkoba," kata Robert Weiss, Direktur Institut Pemulihan Seksual di Los Angeles. Weiss adalah konselor kecanduan seksual yang membantu membuat program pengobatan di militer AS.

Jika otak pecandu seks yang sedang melihat pornografi discan, maka persis seperti scan dari seseorang yang mencandu kokain, kata Weiss.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi?. Saat otak menafsirkan gambar-gambar porno, akan melepaskan adrenalin ke dalam aliran darah, mempercepat denyut jantung dan mengerutkan pembuluh darah. Tangan menjadi basah dan mata melebar.

"Ada peningkatan gairah tapi bukan gairah seksual, namun perubahan yang sangat fisik," kata Weiss.

Pada saat yang sama, kelenjar hipofisis dan hipotalamus mulai memompa endorfin, yang merupakan pereda nyeri alami tubuh dan endorphin. Seterusnya akan mengengkol produksi dopamin, suatu neurotransmiter yang membuka pusat kesenangan di otak dan memblok rasa sakit.

Masturbasi menaikkan dopamin menjadi makin banyak. Namun terlalu banyak dopamin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kecanduan.

Sama seperti kecanduan lainnya, apa yang tinggi saat awal tidak cukup di kemudian hari. Dengan toleransi yang tumbuh, pecandu mengembangkan kebutuhan untuk pemaparan yang lebih besar, kata Weiss

ref :inilah.com