Sexting Bikin Para Guru Pusing

Fenomena sexting semakin menjamur di kalangan anak sekolah. Bahkan siswa-siswi nakal yang melakukan sexting tak mengenal waktu dan tempat, termasuk ketika di tengah kegiatan belajar mengajar. Para guru pun dibuat pusing karenanya.

Sexting sendiri merupakan aktivitas berkirim konten seksual -- baik itu pesan ataupun gambar -- via perangkat genggam. Fenomena sexting sendiri kian berkembang seiring canggihnya ponsel yang wara-wiri di pasaran.

Kasus sexting tergress terjadi di sebuah sekolah menengah pertama di Indiana, Amerika Serikat. Ironisnya, kejadian ini terjadi ketika sang guru tengah mengajar di depan kelas, sementara salah seorang siswinya malah asyik saling berkirim foto porno dengan teman prianya.

Insiden ini sendiri terungkap setelah dering ponsel siswi tersebut memecah keheningan kelas. Penasaran, sang guru lantas menghampiri dan mengambil ponsel tersebut. Hanya saja, sebelum direbut sang guru, siswi berusia 13 tahun ini malah berontak dan ingin menghapus sejumlah file 'rahasianya' terlebih dahulu.

Sontak, hal ini memancing kecurigaan guru tersebut. Dan ketika diperiksa, ia pun tertegun dengan apa yang ditemukannya. Yaitu sejumlah gambar-gambar porno dari teman lelaki si siswi.

Dalam keadaan menangis, siswi yang tidak disebutkan namanya tersebut mengaku bahwa foto cabul tersebut dikirimkan oleh temannya di sekolah lain. Mirisnya, sang siswi juga melakukan hal serupa, yaitu mengirim foto tak senonoh dirinya sendiri ke teman prianya yang baru berumur 12 tahun tersebut.

Guru si siswi jelas dibuat geram dengan kejadian ini, dan langsung melaporkannya ke pihak berwajib. "Kami melihat hal ini (sexting) sebagai sesuatu yang sangat serius," tegas Brian Gensel, Jaksa Porter County, dikutip dari The Chesterton Tribune, Jumat (29/1/2010).

"Anak-anak itu (pelaku-red.) sama sekali tidak memiliki kesadaran dalam melakukan hal ini. Ini merupakan suatu perbuatan ilegal. Mereka tidak berpikir bahwa sikap buruk ini akan terus mengikuti mereka hingga bertahun-tahun bahkan seumur hidup," lanjutnya.
( ash / faw-detik )